search

Selasa, 19 Februari 2019

PERIODE-PERIODE EVOLUSI MAKHLUK HIDUP


  • Periode silurian (440-410 juta tahun yang lalu) periode ini dinamakan sesuai dengan nama suku Celtic, Silures. Saat beberapa tumbuhan dan hewan meninggalkan air dan berkolonisasi di darat untuk pertama kalinya. Mereka melarikan diri dari persaingan ekosistem di laut, melarikan dari predator dan mampu untuk beradaptasi di daratan. Mereka membantu dalam perubahan bumi baik fisik maupun kimiawi, namun hidup di daratan berbeda dengan lautan seperti mencari nutrisi dan air, menghindari kekeringan.
  • Peridoe devonian (410-360 juta tahun yang lalu) periode ini dinamakan dari sebuah tempat di Inggris, Devoncshire di mana batu-batu pada masa ini diteliti. pada masa devonian, antropoda dan vertebrata awal melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-binatang ini memiliki problem yang sama dengan tanaman ketika pertama kali berkolonisasi di daratan, seperti mengurangi kehilangan air dan memaksimalkan penghirupan oksigen. Kemajuan paling evolusioner dari masalah ini tidak hanya memugkinkan binatang dapat menginvasi daratan, tapi juga menyebar ke seluru benua.
  • Periode karboniferus (360-286 juta tahun yang lalu) periode ini dimulai sekitar 360 sampai 286 juta tahun yang lalu. Kata carboniferous diambil dari bahasa Inggris yang berarti "daerah yang kaya dengan kandungan karbon". Pada masa karboniferus, benua-benua bergabung membentuk beberapa kelompok kecil yang membentuk daratan luas dengan jembatan darat dari Eropa ke Amerika Utara, dan dari Afrika ke Amerika Selatan, Antartika dan Australia.Tabrakan antar benua menghasilkan sabuk pegunungan Appalachia di sebelah timur Amerika Utara dan pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan lebih lanjut antara Siberia dan Eropa Timur membentuk pegunungan Ural. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan awal batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi. Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari periode karboniferus adalah amniotic egg dimana hal ini membuat reptil-reptil dari habitat air dan mengonolisasi daratan.
  • Periode permian (286-248 juta tahun yang lalu) periode ini, benua-benua bergerak lebih mendekat dibandingkan masa karboniferus, dimana bagian utara dan bagian selatan Superbenua Laurasia dan Gondwana mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut Pangea. Periode ini merupakan periode final dari masa paleozoikum dan diberi nama sesuai nama sebuah provinsi, perm, di Rusia, tempat dimana batu pada periode ini dipelajari. Ada indikasi pada masa ini iklim di bumi berubah pada masa ini, daerah es berkurang ketika bagian dalam benua menjadi semakin kering.
  • Periode triasik (248-213 juta tahun yang lalu) periode ini merupakan periode paling awal dari tiga era mesozoikum (triasik-jurasik-kretaceous). Dari berbagai sisi, masa triasik disebut sebagai masa transisi. Daratan-daratan dunia masih tergabung dalam Superbenua Pangea, mengubah iklim global dan sirkulasi air laut. Banyak daratan gersang. Masa triasik adalah masa yang terjadi setelah masa kepunahan terbesar dalam sejarah kehidupan (kepunahan pada akhir masa permian), dan juga sebuah masa yang menjadi masa penyebaran dan pengonolisasian kembali organisme-organisme yang berhasil bertahan hidup. Organisme-organisme ini mengisi daerah-daerah kosong yang disebabkan kejadian diatas.
  • Periode jurasik (213-145 juta tahun yang lalu) periode adalah periode tengah di masa mesozoikum. Dinamai sesuai dengan batuan pada masa ini ditemukan, pegunungan Jura, daerah antara Swiss dan Prancis. Di luar apa yang ditampilkan oleh Hollywood, jurasik masih sangat  penting untuk kita sampai dengan saat ini, selain banyaknya fossil yang ditemukan pada masa ini juga peranan ekonomi yang mengikutinya, ladang minyak banyak ditemukan, dibentuk pada masa ini. Kehidupan pada masa jurasik tidak hanya didominasi oleh cycadas, tapi juga oleh konifera, horsetail, dan fern yang berlimpah. Perlahan-lahan pada masa dedaunan ini beberapa jenis mamalia awal mulai muncul, ukurannya masih sebesar tikus.
  • Periode kretaceous (145-65 juta tahun yang lalu) periode ini adalah akhir dari zaman mesozoikum. kretaceous berasal dari bahasa latin untuk kapus (creta) dari banyaknya kandungan kapur dari masa ini yang membentuk tebing sepanjang Selat Inggris antara Inggris Raya dengan Prancis. Periode ini berlangsung lebih lama dari para penerusnya, seperti yang terjadi pada era kenozoikum. pada saat tersebut banyak tipikal masa mesozoikum, seperti amonit, belemnite, gimnospermae, ichtyosaurus, plesiosaurus dan dinosaurus mengalami pengurangan. Kelompok-kelompok tersebut saling menyebar dan mengalami pengayaan jenis pada masa hidupnya dan maju ke masa akhir kretaceous, dijumpai beberapa di antaranya mengalami kepunahan.
  • Periode paleosen (65-55,5 juta tahun yang lalu) periode ini merupakan masa paling awal dari masa Tertier, masa ini diambil dari bahasa Yunani, palaois, yang berarti  tua dan ceno yang berarti baru, mengindikasikan kemunculan flora dan fauna jenis baru yang dihubungkan dengan jenis yang lebih tua dari masa kretaceous. Dunia pada masa tersebut merupakan sebuah tempat  yang lebih layak huni, dengan tipe cuaca tropis dan subtropis sampai ke daerah kutub. Pola curah hujan mungkin berubah secara dramatis setelah kepunahan dinosaurus, dengan tingkat curah hujan yang lebih tinggi terjadi sepanjang tahun.
  • Periode eosen (55,5-33,7 juta tahun yang lalu) periode ini disebut eosen, diambil dari kata Yunani, eos (subuh) dan ceno (baru), atau saat fajar dari bentuk fosil baru, pada saat akhir periode paleosen sampai kira-kira 50 juta tahun yang masa awal eosen, iklim global tumbuh menjadi lebih hangat. Jumlah kawasan hutan tropis bertambah, menekan hutan hujan tropis kedalam lingkaran kutub dan menciptakan hutan di daerah kutub. Banyak dari fauna pada saat ini muncul pertama kali pada masa awal eosen, di antaranya adalah primata dan mamalia berkuku yang berjai (ungulates).
  • Periode oligosen (33,7- 23,8 juta tahun) periode ini merupakan awal periode tertier dan dinamakan sesuai dengan bahasa Yunani, oligos (sedikit) dan ceno (baru), yang mengindikasikan bahwa terdapat sedikit jenis fosil baru. Zaman oligosen relatif berjangka waktu pendek, walau beberapa bentuk perubahan terjadi selama berlangsungnya zaman ini. Fenomena tersebut di antaranya adalah munculnya gajah pertama dengan gading dan munculnya beberapa jenis tanaman belukar yang menciptakan padang rumput yang sangat luas di masa miosen.Transisi dari eosen ke oligosen membawa beberapa ciri perubahan besar: perubahan iklim global dari iklim basah dan tropis menjadi iklim yang lebih bermusim-musim, lebih kering, dan subtropis.
  • Periode miosen (23,8-5,3 juta tahun) periode ini dinamakan miosen berasal dari bahasa Yunani yaitu meion (kurang) dan ceno (baru). Selama periode ini ditemukan sedikit bentuk fosil baru daripada pliosen. Pada zaman tersebut suhu menjadi lebih hangat dari pada zaman oligosen atau masa pliosen. Masa miosen muncul di antara Antartika dan Amerika Selatana, sampai seperti jalur lintasan antara Tasmania dan Antartika, menyediakan jalur masuk bagi arus air dingin circumpolar. Fenomena ini secara signifikan mengurangi percampuran antara air hangat tropis dan air dingin kutub, dan menyebabkan munculnya kutub antartika.
  • Periode pliosen (5,3-1,8 juta tahun) periode ini adalah zaman terakhir dari periode Tertier, disebut pliosen yang berasal dari bahasa Yunani pleion (lebih) dan ceno (baru) yang berarti bahwa pada masa itu terdapat lebih banyak bentuk fosil dari pada zaman sebelumnya. Iklim dingin yang dimulai sejaka zaman eosen terus berlangsung sampai masa ini. Hal ini menunjukkan tahapan akhir dari iklim dingin global yang membawa proses pembentukan glasial quaternary.
  • Periode pleistosen (1,8 juta tahun-10.000 tahun) periode ini berasal dari bahasa Yunani yaitu pleistos (sebagian besar) dan  ceno (baru). pada permulaan pleistosen, dunia memasuki periode yang lebih dingin karena perpindahan tahap glasial menuju ke tahap interglasial. Bumi  bagian utara menunjukkan vegetasi Artik yang berupa tundra di dalam lingkaran Artik dan tiga hutan konifer.